Rabu, 02 Oktober 2013

Semangat yang tidak pernah pudar


Bagaimana rasanya jika diberikan sebuah kesempatan yang selalu menjadi impian kita? It is amazing, really really amazing. Hari minggu, tanggal 15 September 2013 tak kan pernah bisa ku lupakan. Hari dimana kesempatan itu datang pada ku, hari yang telah ku tunggu selama ini, berlatih keras dan tak kenal lelah akhir nya terbayarkan sudah. Kesempatan yang ku maksud adalah sebuah kepercayaan untuk bermain penuh 90 menit di sebuah tim yang memang memiliki nama baik dan impian anak-anak di daerah ku untuk bermain disana.
Di pagi itu, tak pertanda sedikitpun jika kesempatan itu akan segera datang, yang ku lihat di teras rumah ku hanya lah burung-burung yg bernyanyi dan bunga-bunga yang melambai indah. Tak kuabayangkan sepintas pun hari itu akan menjadi hari yang sangat mengesankan. Jam 1 siang aku pun bersiap menuju lapangan sepak bola tempat dimana ku mengenal apa itu kebersamaan?. Tepat pukul 2 sore adalah kickoff babak pertama pertandingan antara tim ku melawan sebuah tim dari kota nan jauh dari tempat ku. Seperti biasa, ketika tiba dilapangan kami bercanda ria sambil mengenakan atribut sepak bola kami, dan setelah selesai kami pun melakukan pemanasan. Tak ada yang aneh awal nya pada pelatih ku, semua terlihan biasa saja. 30 menit pun berlalu, pemanasan yang kami lakukan pun selesai, dan saat nya pembacaan pemain yang akan menjadi starter di pertandingan ini. Ini adalah momen yang paling menegangkan dimana anda akan berharap latihan dan kerja keras anda akan dihargai lewat sebuah kepercayaan. Dan itu pun terjadi pada ku, namu ku masuk sebagai pemain starter. Aku pun merasa ini tidak mungkin, aku pun bertanya kepada pelatih ku “pak, anda tidak salah dengan nama starter nya?” “tidak” jawabnya. Pelatih ku pun balik bertanya “ada yang salah?” “tidak pak, saya hanya tak percaya bapak memberikan kepercayaan padaku”. Pelatih ku pun meberikan nasehat kepada ku “berikan penampilan terbaik mu seperti saat latihan, jangan kecewakan kepercayaan saya” aku pun menjawab dengan lantang “siap pak !!!”. Posisi idaman ku sebagai bek kanan pun menjadi hak ku sepenuh nya. Ku ambil lah seragan ku, dengan nomor yang telah lama menemani ku hingga mencapai level setinggi ini, yaitu nomor 4.
Sebagai pemain starter di tim inti, sangat lah membanggakan, banyakj sekali saingan yang ku kalahkan, semua karang semangat ku yang tak pernah pudar. Walaupun fakta nya, etnis toingha di tim ku hanya lah aku sendiri, namun itu tidak membuatku minder, malah menjadi motivasi ku untuk membuktikan bahwa saya tiongha tapi saya bisa main bola. Permainan pun dimulai, suara peluit yang menjadi awal dari impian ku pun terdengar. Pertandingan berjalan sangat ketat, namun tim ku akhir nya menang dengan skor 2 – 1. Tipis memang, tapi kami tahu bahwa lawan nya pun kuat. Sebuah kebanggaan untuk diriku sendiri, hari ini menjadi starter dan membawa tim menang.
Selesai pertandingan aku pun mendatangi pelatih ku untuk mengucapkan terima kasih karena telah memberkan kepercayaan nya untruk bermain selama 90 menit dilapangan. Pujian dari teman-teman setim ku pun menjadi modal tambahan untuk terus berlatih dengan semangat yang tak kan pernah pudar.