Bagaimana
rasanya jika diberikan sebuah kesempatan yang selalu menjadi impian kita? It is
amazing, really really amazing. Hari minggu, tanggal 15 September 2013 tak kan
pernah bisa ku lupakan. Hari dimana kesempatan itu datang pada ku, hari yang
telah ku tunggu selama ini, berlatih keras dan tak kenal lelah akhir nya
terbayarkan sudah. Kesempatan yang ku maksud adalah sebuah kepercayaan untuk
bermain penuh 90 menit di sebuah tim yang memang memiliki nama baik dan impian anak-anak di daerah
ku untuk bermain disana.
Di pagi itu,
tak pertanda sedikitpun jika kesempatan itu akan segera datang, yang ku
lihat di teras rumah ku hanya lah burung-burung yg bernyanyi dan bunga-bunga
yang melambai indah. Tak kuabayangkan sepintas pun hari itu akan menjadi hari
yang sangat mengesankan. Jam 1 siang aku pun bersiap menuju lapangan sepak bola
tempat dimana ku mengenal apa itu
kebersamaan?. Tepat pukul 2 sore adalah kickoff babak pertama pertandingan
antara tim ku melawan sebuah tim dari kota nan jauh dari tempat ku. Seperti biasa,
ketika tiba dilapangan kami bercanda ria sambil mengenakan atribut sepak bola
kami, dan setelah selesai kami pun melakukan pemanasan. Tak ada yang aneh awal
nya pada pelatih ku, semua terlihan biasa saja. 30 menit pun berlalu, pemanasan
yang kami lakukan pun selesai, dan saat nya pembacaan pemain yang akan menjadi
starter di pertandingan ini. Ini adalah momen yang paling menegangkan dimana
anda akan berharap latihan dan kerja keras anda akan dihargai lewat sebuah
kepercayaan. Dan itu pun terjadi pada ku, namu ku masuk sebagai pemain starter.
Aku pun merasa ini tidak mungkin, aku pun bertanya kepada pelatih ku “pak, anda tidak salah dengan nama starter
nya?” “tidak” jawabnya. Pelatih ku pun balik bertanya “ada yang salah?” “tidak pak, saya hanya tak percaya bapak memberikan
kepercayaan padaku”. Pelatih ku pun meberikan nasehat kepada ku “berikan penampilan terbaik mu seperti saat
latihan, jangan kecewakan kepercayaan saya” aku pun menjawab dengan lantang
“siap pak !!!”. Posisi idaman ku
sebagai bek kanan pun menjadi hak ku sepenuh nya. Ku ambil lah seragan ku,
dengan nomor yang telah lama menemani ku hingga mencapai level setinggi ini,
yaitu nomor 4.
Sebagai pemain
starter di tim inti, sangat lah membanggakan, banyakj sekali saingan yang ku
kalahkan, semua karang semangat ku yang tak pernah pudar. Walaupun fakta nya,
etnis toingha di tim ku hanya lah aku sendiri, namun itu tidak membuatku
minder, malah menjadi motivasi ku untuk membuktikan bahwa saya tiongha tapi saya bisa main bola. Permainan pun dimulai, suara
peluit yang menjadi awal dari impian ku pun terdengar. Pertandingan berjalan
sangat ketat, namun tim ku akhir nya menang dengan skor 2 – 1. Tipis memang,
tapi kami tahu bahwa lawan nya pun kuat. Sebuah kebanggaan untuk diriku
sendiri, hari ini menjadi starter dan membawa tim menang.
Selesai
pertandingan aku pun mendatangi pelatih ku untuk mengucapkan terima kasih
karena telah memberkan kepercayaan nya untruk bermain selama 90 menit dilapangan.
Pujian dari teman-teman setim ku pun menjadi modal tambahan untuk terus
berlatih dengan semangat yang tak kan pernah pudar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar