Minggu, 17 November 2013

setting and atmosphere

"Three months after this, Josh and Amy getting married, in a cathedral near the Ady’s grave, wearing Ady’s gown and still the same rings which Josh had bought before Ady die. The room full of white, Ady’s favorite color, with many tulips in the rooms, the people clapping sound heard clearly from the stage. Amy sees a smile in Josh face, but tears in her own face."

Character Conflict



"Two weeks later, Josh and Ady want to go to a bridal in the town. They want to fit the wedding dress. But something unpredictable happens. In the way home, Josh’s car tire burst. The car falling into 25 meters deep ravine. The police who saw the accident try to help the passengers, but unfortunately, Ady wasn’t wear the seatbelt, because they too exciting. After the police down the ravine, they found that Ady was dead in place, and Josh taken by the police to hospital"

Senin, 28 Oktober 2013

Character Description

"One day in the afternoon, Amy walking slowly with her shirt wet because of the sweat, a man came with his breath all out, he wear reading glasses, old school shirt, black jeans, and a pair dirty boots. He is Josh Davies. Josh was on one team with Amy at debate club. "

My Character

Name : Josh Davies
Gender : Male
Type :-
Age : 19
Appearance :
- hair : brown
- eye color :grey
- height : 184 cm
- weight : 83 kg
- build : not build well
Martial status : Single
Current home : Private house (stay with his parents)
Occupation : Student
Parents : Father and mother alive
Sibling :1 brother (Jeremy Davies)
Childhood : Sad, hard to find friends, unsociable.
Education : in university (present)
Personality : optimistic, full of spirit, mature thought, care, smart
special skill : good in debate, excellent score, romantic
Weaknesses : hard to socialize, face not too pretty

Name : Amarra Williams
Gender  Female
Type :-
Age : 19
Appearance :
- hair : blonde
- eye color :black
- height : 172 cm
- weight : 49 kg
Martial status : Single
Current home : Private house (stay with his parents)
Occupation : Student
Parents : Father and mother alive
Sibling :1 sister (Adarra Williams)
Childhood : happy, many friends, harmonic family
Education : in university (present)
Personality : optimistic, full of spirit, mature thought, care, smart,tough, cheerful
special skill : good in debate, excellent score,beautiful face, nice appearance and attitude
Weaknesses : soft heart

Name : Adarra Williams
Gender  Female
Type :-
Age : 19
Appearance :
- hair : blonde
- eye color :black
- height : 172 cm
- weight : 48 kg
Martial status : Single
Current home : Private house (stay with his parents)
Occupation : Student
Parents : Father and mother alive
Sibling :1 sister (Amarra Williams)
Childhood : happy, many friends, harmonic family
Education : in university (present)
Personality : optimistic, full of spirit, mature thought, care, smart,tough, cheerful
special skill : good in debate, excellent score,beautiful face, nice appearance and attitude
Weaknesses : soft heart

Rabu, 02 Oktober 2013

Semangat yang tidak pernah pudar


Bagaimana rasanya jika diberikan sebuah kesempatan yang selalu menjadi impian kita? It is amazing, really really amazing. Hari minggu, tanggal 15 September 2013 tak kan pernah bisa ku lupakan. Hari dimana kesempatan itu datang pada ku, hari yang telah ku tunggu selama ini, berlatih keras dan tak kenal lelah akhir nya terbayarkan sudah. Kesempatan yang ku maksud adalah sebuah kepercayaan untuk bermain penuh 90 menit di sebuah tim yang memang memiliki nama baik dan impian anak-anak di daerah ku untuk bermain disana.
Di pagi itu, tak pertanda sedikitpun jika kesempatan itu akan segera datang, yang ku lihat di teras rumah ku hanya lah burung-burung yg bernyanyi dan bunga-bunga yang melambai indah. Tak kuabayangkan sepintas pun hari itu akan menjadi hari yang sangat mengesankan. Jam 1 siang aku pun bersiap menuju lapangan sepak bola tempat dimana ku mengenal apa itu kebersamaan?. Tepat pukul 2 sore adalah kickoff babak pertama pertandingan antara tim ku melawan sebuah tim dari kota nan jauh dari tempat ku. Seperti biasa, ketika tiba dilapangan kami bercanda ria sambil mengenakan atribut sepak bola kami, dan setelah selesai kami pun melakukan pemanasan. Tak ada yang aneh awal nya pada pelatih ku, semua terlihan biasa saja. 30 menit pun berlalu, pemanasan yang kami lakukan pun selesai, dan saat nya pembacaan pemain yang akan menjadi starter di pertandingan ini. Ini adalah momen yang paling menegangkan dimana anda akan berharap latihan dan kerja keras anda akan dihargai lewat sebuah kepercayaan. Dan itu pun terjadi pada ku, namu ku masuk sebagai pemain starter. Aku pun merasa ini tidak mungkin, aku pun bertanya kepada pelatih ku “pak, anda tidak salah dengan nama starter nya?” “tidak” jawabnya. Pelatih ku pun balik bertanya “ada yang salah?” “tidak pak, saya hanya tak percaya bapak memberikan kepercayaan padaku”. Pelatih ku pun meberikan nasehat kepada ku “berikan penampilan terbaik mu seperti saat latihan, jangan kecewakan kepercayaan saya” aku pun menjawab dengan lantang “siap pak !!!”. Posisi idaman ku sebagai bek kanan pun menjadi hak ku sepenuh nya. Ku ambil lah seragan ku, dengan nomor yang telah lama menemani ku hingga mencapai level setinggi ini, yaitu nomor 4.
Sebagai pemain starter di tim inti, sangat lah membanggakan, banyakj sekali saingan yang ku kalahkan, semua karang semangat ku yang tak pernah pudar. Walaupun fakta nya, etnis toingha di tim ku hanya lah aku sendiri, namun itu tidak membuatku minder, malah menjadi motivasi ku untuk membuktikan bahwa saya tiongha tapi saya bisa main bola. Permainan pun dimulai, suara peluit yang menjadi awal dari impian ku pun terdengar. Pertandingan berjalan sangat ketat, namun tim ku akhir nya menang dengan skor 2 – 1. Tipis memang, tapi kami tahu bahwa lawan nya pun kuat. Sebuah kebanggaan untuk diriku sendiri, hari ini menjadi starter dan membawa tim menang.
Selesai pertandingan aku pun mendatangi pelatih ku untuk mengucapkan terima kasih karena telah memberkan kepercayaan nya untruk bermain selama 90 menit dilapangan. Pujian dari teman-teman setim ku pun menjadi modal tambahan untuk terus berlatih dengan semangat yang tak kan pernah pudar.